Postingan

Audio Tidak Jelas Hambat Tes TEP Mahasiswa Unesa

Gambar
Sulture – Pelaksanaan Test English Proficiency (TEP) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada awal November menuai kritik dari mahasiswa. Masalah utama yang dikeluhkan adalah kualitas audio yang tidak jelas, terutama pada bagian mendengar ( listening ). Hal ini dinilai menghambat performa mahasiswa yang mengikuti tes dengan target skor minimal 425. Masalah audio ini terjadi di berbagai lokasi tes. Di Lidah Wetan, Alvi, salah satu mahasiswa peserta tes, menyatakan dirinya gagal karena tidak bisa mendengar audio secara maksimal setelah baru saja sembuh dari iritasi telinga. “Setelah telinga saya dibersihkan, pendengaran saya belum pulih sepenuhnya. Akibatnya, saya tidak mendengar sama sekali selama tes,” ungkap Alvi. Keluhan serupa datang dari mahasiswa di Magetan. Fajar, peserta tes di Unesa Magetan, mengeluhkan kualitas suara yang menggaung. “Terdengar, tapi menggaung,” ujarnya. Masalah ini membuat mahasiswa kesulitan memahami soal-soal listening dengan baik. Penyebab au...

WARUNG MADURA VS TOKO KELONTONG, MANA YANG LEBIH..?

TRANSFORMASI GANG DOLLY, SUDUT PANDANG WARGA LOKAL EKS TEMPAT PROSTITUSI TERBESAR SE-ASIA TENGGARA.

Gambar
     Sulture -  Sebuah distrik yang berada di Jl. Kupang Gn. Timur, Putat Jaya, Kec. Sawahan, Surabaya atau lebih dikenal sebagai kawasan Gang Dolly, merupakan sebuah tempat yang menyimpan berjuta nilai kontroversial beberapa tahun yang lalu. Dilansir dari  Galamedia News , tercatat sejak tahun 1970-an, gang ini pernah menjadi salah satu tempat prostitusi terbesar se – Asia tenggara, sebelum akhirnya pada tahun 2014 PemKot Surabaya memutuskan untuk menetralisir kawasan tersebut.      Dolly van Der Mart merupakan sebuah nama dari seorang perempuan yang memiliki rumah bordil di daerah tersebut, sehingga menjadi sebuah nama yang sangat dikenal dan menjadikan nama Dolly sebagai ikon dari daerah ini ( Galamedia News ).      Lokalisasi gang dolly ini disebut sebagai Lokalisasi terbesar di Asia Tenggara. Keputusan tersebut membawa berbagai dampak positif dari berbagai sudut pandang, baik sosial, ekonomi, kesehatan, maupun lingkungan. M...

KOLABORASI MAKANAN TRADISIONAL DENGAN TEKNOLOGI : PENJUALAN NASI BAKAR DAN MIE AYAM LEWAT APLIKASI ONLINE

Gambar
    Sulture – Makanan tradisional Indonesia semakin berinovasi dengan memanfaatkan teknologi yang ada seperti Shopee Food, GoFood, dan GrabFood. Mak Gin, seorang penjual nasi bakar di Jalan Gununganyar Kidul Gang 1 No. 16A, Surabaya, menjadi salah satu pelaku usaha yang sukses beradaptasi dengan tren ini. Berjualan nasi bakar secara online sejak 2021, Mak Gin 52 tahun memilih platform daring dikarenakan memiliki keterbatasan tempat untuk melayani pelanggan yang makan di tempat.      Nasi bakar yang dijual Mak Gin dibantu dengan anaknya hadir dengan menu awal ayam suwir dan tongkol, yang menurutnya unik dan jarang ditemukan di tempat lain. "Nasi bakar masih jarang yang jual, jadi saya pilih jual itu," ujarnya. Menu tersebut mulai dikembangkan dengan menghadirkan varian varian lain seperti cumi dan teri. Meski berjualan di rumah, Mak Gin mampu meraup keuntungan bersih sekitar enam hingga delapan juta per bulan. Salah satu kelebihan berjualan secara online, menu...

MASJID CHENG HO : SIMBOL AKULTURASI BUDAYA TIONGKOK, JAWA, DAN ARAB DI SURABAYA

Gambar
     Sulture - Di tengah kota Surabaya yang dikenal dengan keragamannya, Masjid Muhammad Cheng Ho berdiri sebagai salah satu landmark penting yang mencerminkan nilai-nilai toleransi dan akulturasi budaya. Masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah bagi umat Muslim, tetapi juga simbol pertemuan tiga budaya besar: Tiongkok, Jawa, dan Arab. Perpaduan ini tidak hanya terlihat dalam arsitekturnya yang unik, tetapi juga dalam sejarah panjang hubungan Indonesia dengan budaya Tiongkok melalui sosok Laksamana Cheng Ho, seorang utusan Muslim dari dinasti Ming yang melakukan perjalanan ke Asia Tenggara pada abad ke-15.      Dalam sebuah wawancara eksklusif, Pak Esti Nur Hidayat, Penanggung Jawab Pendidikan di Masjid Cheng Ho, menjelaskan berbagai aspek simbolik dari bangunan tersebut. "Masjid Cheng Ho itu memadukan beberapa unsur budaya, seperti Cina, Jawa, dan Arab. Jika Anda melihat kubahnya, itu tidak seperti kubah biasa. Kubah masjid ini adalah rang...

SIROPEN : KEMBANG GULA DI TENGAH KOTA LAMA

Gambar
   Sulture – Sebuah minuman yang masih mengandung sejarah sebagai komposisi utama dalam penyajiannya, Siropen. Sebuah produk sirup yang telah didirikan oleh belanda pada tahun 1923 kini masi mengalir deras di tenggorokan masyarakat Surabaya. Meski beberapa kali sempat berpindah kepemilikan, namun pada tahun 1958, nasionalisasi aset yang dilakukan oleh Presiden Soekarno menjadikan Siropen menjadi pabrik sirup pertama di Indonesia. Pabrik Limoen D. C. van Drogelen & Hellfach akhirnya di resmikan sebagai sebuah wisata pada tahun 2020 oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Surabaya. Kebijakan ini sangat menguntungkan bagi Siropen karena dapat menambah luasnya jangkauan terhadap konsumen, terlebih lagi pabrik Siropen ini terletak di kawasan wisata Kota Lama Surabaya.      Cita rasa yang konsisten menjadikan Siropen menjadi sebuah kuliner minuman yang tetap dapat mempertahankan konsumen lamanya, dan tidak menutup kemungkinan untuk semakin menambah consume-konsumen...