KETIMPANGAN KUNJUNGAN ANTARA CAFE MODERN DAN WARUNG LOKAL DI SURABAYA: GAYA HIDUP ATAU EKONOMI?
Kunjungan Cafe Modern Melonjak
Desain interior yang menarik dan menu yang bervariasi tentu sangat identik dengan cafe, dari pengamatan saya sejauh ini rata-rata pengunjung cafe adalah kalangan anak muda dan mahasiswa. Selain itu mengunjungi cafe modern dianggap bagian dari gaya hidup modern dan trendi, kebanyakan dari anak muda selalu mengunggah foto dari cafe untuk kebutuhan media sosial.
Warung Lokal Semakin Sepi
Sementara itu, warung lokal, yang menawarkan harga lebih terjangkau dan menu tradisional, mengalami penurunan pengunjung. kebanyakan pengunjung warung tradisional di jalan tunjungan adalah para pekerja sekitar dan masyarakat menengah ke bawah, daya tarik warung lokal di kalangan anak muda semakin berkurang. "Dulu ramai, tapi sekarang lebih banyak yang pergi ke cafe, mungkin karena tren dan gaya hidup," ungkap bapak sumarto, salah satu pemilik warung tradisional di jalan tunjungan.
Perbedaan Fasilitas Jadi Faktor Utama
Salah satu alasan utama perbedaan ini adalah fasilitas. Cafe modern menawarkan tempat duduk yang nyaman, soket listrik di setiap meja, menu yang beragam, dan akses internet yang cepat, yang sangat penting bagi pengunjung yang bekerja dari jarak jauh atau belajar. Di sisi lain, warung lokal umumnya masih mempertahankan konsep sederhana dengan fokus pada kelezatan dan harga murah. "Orang sekarang butuh tempat nongkrong yang nyaman dan bisa akses internet, sedangkan warung lokal cuman menyediakan minuman sachetan dan mie instan," ucap Bapak sumarto, pemilik warung lokal.
Apa Dampaknya?
Ketimpangan ini memunculkan tantangan baru bagi pemilik warung lokal yang semakin sulit bersaing dengan caffe modern. Beberapa warung mulai berinovasi dengan memperbarui tampilan dan menambah fasilitas sederhana, seperti Wifi, untuk menarik kembali pengunjung muda. Namun, dampaknya tetap terasa, terutama dari sisi pemasukan yang tidak sebanding dengan lonjakan pengunjung di cafe modern.
Kedepannya, pemilik warung lokal dihadapkan pada pilihan sulit: tetap mempertahankan konsep tradisional mereka atau beradaptasi dengan tuntutan pasar yang semakin digital dan modern. Sementara itu, cafe modern terus menguasai pangsa pasar, didukung tren gaya hidup yang semakin mengedepankan kenyamanan dan konektivitas.
(V/Ai)



Komentar
Posting Komentar